Saturday 2 November 2013

Persistensi itu PENTING,,,,,

Teman teman, kali ini saya ingin berbagi salah satu faktor penting penunjang kesuksesan seseorang baik dalam karir, bisnis, investasi properti, maupun dalam hal hal lain yang lebih luas. Yang  biasa disebut PERSISTENSI atau bisa diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia, yaitu ULET…..bukan ulat lho ya ;-D….tapi ULET…
Sedari kecil saya dan mungkin juga Anda sering dinasehati orangtua kita, “kalau kerja atau usaha, harus ulet atau tekun”. Tapi dari pengamatan dan pengalaman saya, walau sedari kecil sudah “dicecoki’ akan kata ulet ini, tetap saja terkadang banyak orang yang tidak benar benar mengerti bagaimana mempraktekkan filosofi ulet ini dalam aktivitas kehidupan.
Untuk itu, dalam kesempatan kali ini saya ingin menceritakan perjalanan hidup salah seorang paman saya ;-D….. yang  telah mempraktekkan filosofi ULET atau PERSISTEN didalam hidupnya, hingga dapat meraih kesuksesan yang sangat luarbiasa dan mendunia.
Harland David Sanders dilahirkan 1890 di Hendryville, Indiana, Amerika. Ayahnya meninggal ketika usianya masih 6 tahun, dan menyebabkan dia harus bekerja membantu ibunya, dengan menjaga dan memasak untuk keluarganya, yang membuatnya tidak dapat menyelesaikan sekolah dasar.
Untuk menunjang kehidupannya setelah dewasa, pernah mencoba bermacam-macam pekerjaan, seperti sebagai tentara, pemadam kebakaran, sales asuransi, bahkan petani. Suatu hari dia pernah dipecat oleh salah satu perusahaan tempat dia bekerja, dan karena dianggap tidak punya masa depan di pekerjaan, Sanders ditinggalkan oleh istri pertamanya.
Namun Sanders tidak berhenti dan putus asa, dia terus mencoba berbagai macam pekerjaan. Sehingga suatu hari, di usia 40 tahun, berbekal pengalamannya memasak untuk keluarga di waktu kecil yang tetap melekat, dia membuka layanan makanan yang menjual berbagai Steak dan Ham di sebuah kios kecil di pojokan jalan Kentucky.
Kelezatan  steaknya mulai menyebar kemana-mana dan menghasilkan penggemar, sehingga tidak lama setelah itu, gubernur setempat memberikannya suatu gelar kehormatan “Kolonel Kentucky”, atas keahliannya dalam menyajikan makanan yang lezat.
Sanders tidak berhenti disini saja, dia mulai mencoba inovasi baru memasak ayam goreng dengan beberapa ‘bumbu rahasia’  racikannya sendiri, dengan memadukan pada penggorengan tekanan tinggi yang baru ditemukan saat itu.  Dia merasa yakin, ‘resep bumbu rahasia’ nya akan disukai orang, maka dia pun mem-patenkan resep bumbu rahasianya  tersebut.
Tapi situasi kembali berbalik disaat usianya ke 65,  pengunjung restaurannya menurun drastis, karena terkena proyek jalan bebas hambatan interstate 75. Sehingga dia terpaksa menghentikan dan menutup restaurannya tersebut. Yang membuatnya di usia 65 tahun, terpaksa harus hidup dari uang tunjangan  sosial pemerintah yang hanya sebesar $105. Merasa dengan uang tunjangan sekecil itu tidak akan sanggup membiayai sisa hidupnya…..sehingga dia membulatkan tekad untuk kembali bangkit dan berusaha….
Sanders mulai memikirkan cara apa yang dapat memberinya uang tambahan, dan teringat akan resep bumbu rahasia ayam gorengnya. Mulailah perjalanan sangat panjang…… yang dia lakukan hampir ke semua kota di Amerika. Satu persatu pengusaha restauran dia tawarkan kerjasama menjual ayam goreng dengan sistim royalti untuk setiap ayam yang terjual.
Tetapi hampir semua tempat menolaknya,  sebagian besar menganggap bumbu masaknya hanya bagaikan garam bumbu dapur biasa aja. Walaupun ratusan tempat yang dia kunjungi tidak ada yang berminat. Sanders tetap bersemangat,  tidak pernah kendur,  tidak pernah menyerah, dengan ulet dan persisten dia tetap melanjutkan penawaran ‘resep bumbu rahasianya” ke pengusaha pengusaha restauran berikutnya.
Dan ketika bertemu dengan pengusaha restauran yang ke 1.000 sekian…. Dia berhasil menemukan peminat pertamanya.
Itulah awalnya berdirinya perusahaan raksasa internasional KENTUCKY FRIED CHICKEN atau  KFC yang saat ini telah mempunyai lebih dari 14.000 cabang di seluruh dunia.
Kisah perjalanan kesuksesan Kolonel Harland David Sanders ini mengingatkan kita banyak hal, bahwa pendidikan formal itu bukan faktor utama, latar belakang keluarga juga bukan, usia lanjut, penolakan juga bukan halangan, yang penting adalah SEMANGAT dan ULET atau PERSISTEN untuk meraih kesuksesan.
Dan tentunya demikian juga untuk berhasil menjadi seorang pribadi yang sukses, juga diperlukan KEULETAN DAN PERSISTENSI. Jadilah orang yang ULET dan TEKUN maka KESUKSESAN PASTI AKAN TIBA, cuma soal waktu saja.